29/08/15

Perkembangan dan Trend Bisnis E-Commerce Saat Ini

Perkembangan dan Trend Bisnis E-Commerce Saat Ini - E-Commerce termasuk salah satu istilah pada "perdagangan elektronik" yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik.

Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem e-Commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Perkembangan dan Trend Bisnis E-Commerce Saat Ini_
image source: blog.betterwebsites.ca
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari dewasa ini. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-Commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai mengerti atas manfaat dari e-Commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-Commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-Commerce, beberapa mengatakan bahwa e-Commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-Commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu definisi dari e-Commerce yang mendekati aktifitas dari e-Commerce tersebut yang diambil dari sebuah buku Electronic Commerce, A Managerial Prespective (Turban, 2002): E-Commerce is an emerging concept that describes the process of buying, selling, or exchanging products, services, and information via computer networks, including internet. Sehingga, jika kita lebih mendalami defenisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-Commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet, sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalam perspektif service dikatakan bahwa e-Commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan yang terakhir dalam prespektif online, e-Commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet dan sarana pelayanan online lainnya. Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-Commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. 

Tipe-Tipe E-Commerce
  • Business-to-consumer (B2C): pihak penjual adalah suatu organisasi, dan pihak pembeli adalah perorangan
  • Business-to-business (B2B): baik pihak penjual dan pembeli kedua-duanya adalah organisasi bisnis
  • Consumer-to-consumer (C2C): pihak perorangan menjual produk ataupun jasa ke orang lain.
  • Business-to-employee (B2E): suatu organisasi menggunakan e-Commerce di dalam internal organisasi tersebut untuk memberikan informasi dan jasa pada para pegawainya
  • E-Government: penggunaan teknologi internet dan ecommerce untuk memberikan layanan informasi mengenai layanan publik kepada masyarakat (disebut sebagai [G2C EC]), atau rekan bisnis dan supplier (disebut government-to-business [G2B EC])
  • Mobile Commerce (M-commerce): e-Commerce dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas wireless. Misalnya penggunaan handphone untuk berbelanja melalui internet

Model-Model Bisnis E-Commerce
  • Online direct marketing: vendor atau pengecer menjual produk atau jasanya secara langsung ke pelanggan
  • Electronic tendering system: pebisnis (atau pemerintah) meminta penawaran atas suatu tender dari para supplier; model ini menggunakan tipe B2B (atau G2B)
  • Name-your-own-price: konsumen menentukan sendiri jumlah harga yang ingin mereka bayar
  • Find-the-best-price: konsumen menentukan apa yang ia butuhkan dan si perantara membandingkan harga-harga yang diajukan para provider dan dan menunjukkan penawaran harga termurah atas barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen
  • Affiliate marketing: pihak vendor menempatkan logo atau banner-nya ke dalam situs rekanan. Apabila ada konsumen yang meng-klik logo, masuk ke situs vendor, dan kemudian membeli sesuatu, maka vendor akan membayar komisi ke rekanannya
  • Viral marketing: penerima mengirimkan informasi mengenai suatu produk ke teman-temannya
  • Group purchasing: para pembeli berskala kecil mengumpulkan daftar belanjaan mereka sehingga menjadi berskala besar, kemudian melakukan penawaran atau negosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih murah
  • Online auctions: perusahaan melakukan lelang sejumlah produk di internet
  • Product customization: konsumen menggunakan internet untuk menentukan produk atau jasa yang ia perlukan, dan kemudian pihak penjual akan menentukan harganya
  • Deep discounters: perusahaan menawarkan diskon harga yang besar
  • Membership: jasa yang disediakan hanya dapat digunakan oleh anggota
  • Bartering online: suatu proses barter secara online lewat perantara untuk suatu produk yang memiliki nilai surplus, dan/atau perusahaan menerima “poin-poin” atas kontribusinya, dan poinpoin tersebut dapat digunakan untuk membeli produk atau jasa lain yang diperlukan.

Related Posts

Perkembangan dan Trend Bisnis E-Commerce Saat Ini
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email