Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek - Artikel ini akan membahas tentang proses pemngembangan perangkat lunak dan metrik proyek sistem informasi serta dapat memahami pengukuran dan penyatuan perangkat lunak. Melalui artikel ini diharapkan bisa berhasil dan sanggup melakukan analisa serta pengelolaan manajemen proyek serta memiliki gambaran secara umum.
Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Lord Kelvin berkata : Bila Anda dapat mengukur apa yg sedang Anda bicarakan dan mengekspresikannya dalam angka, berarti Anda memahaminya.
Tujuan pengukuran perangkat lunak adalah :
Metrik perangkat lunak mengacu pada pengukuran perangkat lunak komputer. Pengukuran digunakan untuk membantu perhitungan, kontrol kualitas, perkiraan produktivitas, & kontrol proyek, serta untuk membantu mengambil keputusan taktis pada saat proyek sudah berjalan.
Metrik dilakukan untuk :
Pendapat lain mengatakan bahwa pengukuran diperlukan untuk mengetahui :
Pengukuran yang dimaksud adalah “kesesuaian pemakaian” produk kerja yang telah dihasilkan.
Untuk tujuan perencanaan dan perkiraan, perhatian kita adalah pada sejarah (kondisi2 yang terjadi pada masa lalu).
Pengukuran, Metrik dan Indikator
Rancangan Penelitian
Measure (mengukur) : Mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi, kapasitas, atau ukuran dari atribut sebuah proses atau produk.
Measurement (pengukuran) : Kegiatan menentukan sebuah measure (pengukuran)
Metrics (metrik) : Ukuran kuantitatif dari tingkat dimana sebuah sistem, komponen, atau proses memiliki atribut tertentu.
RPL mengumpulkan pengukuran & mengembangkan metrik sehingga diperoleh suatu indicator.
Indicator (indicator) :
Sebuah metrik atau kombinasi dari metrik yg memberikan pengetahuan kedalam proses PL, sebuah proyek PL, atau produk itu sendiri.
Indikator memberikan pengetahuan yang memungkinkan manajer proyek atau perekayasa PL menyesuaikan proses, proyek, dan produk, untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.
PROSES METRIKS
Dalam Proses Metriks ini, bertujuan untuk mengetahui hasil :
Sedangkan hal yang diukur dalam Proses Metriks adalah :
METRIKS PRODUK
PANDUAN METRIKS
Metrik Dalam Proses dan Domain Proyek
Metrik harus dikumpulkan sehingga indikator proses dan indikator produk (proyek) dapat dipastikan.
Indikator proses memungkinkan :
Indikator proyek memungkinkan manajer proyek PL :
METRIK PROSES
Metrik proses digunakan untuk tujuan strategis.
Cara untuk meningkatkan proses perangkat lunak :
Mengukur reliabilitas proses PL secara tidak langsung yaitu dengan mengambil serangkaian metrik berdasarkan keluaran yg dapat diambil oleh proses.
Keluaran menyangkut :
Pada saat organisasi menjadi lebih nyaman dengan kumpulan & manfaat metrik proses, derivasi dari indikator sederhana memberikan suatu cara kepada suatu pendekatan yg lebih teliti yg disebut SSPI (Statistical Software Process Improvement).
SSPI menggunakan analisis kegagalan PL untuk mengumpulkan informasi seputar semua kesalahan & cacat yg terjadi pada saat sebuah aplikasi, sistem, atau produk dikembangkan dan dipakai.
Kesalahan :
Ketidaksempurnaan pd sebuah produk kerja yg ditemukan oleh perekayasa PL sebelum PL itu disampaikan kepada pemakai akhir.
Cacat :
Ketidaksempurnaan pd sebuah produk kerja yg ditemukan oleh perekayasa PL setelah PL itu disampaikan kepada pemakai akhir.
Analisis kegagalan bekerja dengan cara sbb. :
METRIK PROYEK
Tujuan metrik proyek :
Pengukuran proyek PL bersifat taktis, yaitu bahwa metrik proyek & indikator yg berasal dari pengukuran digunakan oleh manajer proyek dan tim PL untuk mengadaptasi aliran kerja proyek & aktifitas teknis.
Selagi sebuah proyek berjalan, pengukuran usaha dan waktu kalender yg digunakan dibandingkan dengan perkiraan awal (dan jadwal proyek).
Manajer proyek menggunakan data tersebut untuk memonitor & mengontrol kemajuan.
Selagi PL berjalan dari spesifikasi ke perancangan, metrik teknik dikumpulkan untuk memperkirakan kualitas desain serta memberikan indikator yg akan mempengaruhi pendekatan yg akan diambil untuk memunculkan kode & modul serta pengujian integrasi (integrated test).
Model lain dari metrik proyek mengusulkan bahwa setiap proyek seharusnya mengukur :
Pengukuran Perangkat Lunak
Pengukuran perangkat lunak dibedakan menjadi dua yaitu :
Yang diukur pada pengukuran langsung adalah :
Yang diukur pada pengukuran tidak langsung adalah :
Metrik Size-Oriented
Metrik size-oriented tidak diterima sebagai cara terbaik untuk mengukur proses pengembangan perangkat lunak. Sebagian besar berkisar di seputar pemakaian LOC.
Metrik Function-Oriented
Metode pendekatan yg digunakan dapat disebut : Function Point (FP).
FP dihitung dgn melengkapi tabel dibawah ini :
Faktor pembobotan
FP = jumlah total x [0,65 + 0,01 x jumlah(fi) ]
Jumlah(fi) didapat dari jumlah range jawaban dari 14 pertanyaan berikut :
Range jawaban (skala) untuk pertanyaan diatas antara 0 s/d 5 :
Lima faktor penting yg mempengaruhi produktivitas perangkat lunak menurut Basili dan Zelkowitz :
Faktor-faktor untuk mengukur kualitas perangkat lunak (4 metrik kualitas):
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pengembangan PL :
Penyatuan Berbagai Pendekatan Metrik
4 faktor penting yang mempengaruhi produktivitas perangkat lunak, yaitu :
Berbagai penelitian dilakukan untuk megkaitkan FP dan pengukuran LOC. Tabel berikut ini memberikan estimasi kasar terhadap rata-rata jumlah baris kode yang diperlukan untuk membangun satu function point dalam berbagai bahasa pemrograman :
Metrik Untuk Kualitas Perangkat Lunak
Untuk mencapai penilaian kualitas real-time, perekayasa harus menggunakan pengukuran teknis untuk mengevaluasi kualitas dalam cara-cara yang obyektif.
Manajer proyek juga harus mengevaluasi kualitas saat melanjutkan proyek. Tujuan utama pada tingkat proyek adalah untuk mengukur kesalahan dan cacat. Metrik yang diperoleh dari pengukuran tsb memberikan adanya indikasi mengenai efektivitas jaminan kualitas perangkat lunak kelompok dan individual, serta tindakan-tindakan kontrol.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Faktor-faktor tsb menilai perangkat lunak dari tiga sudut pandang berbeda, yaitu
Meskipun ada banyak pengukuran kualitas perangkat lunak, cara yang benar, maintanabilitas, integritas, dan usabilitas, memberikan berbagai indikator berharga bagi tim proyek. Gilb memberikan definisi dan ukuran terhadap hal-hal tsb. Cara yang benar. Ukuran paling umum untuk cara yang benar adalah cacat per KLOC, di mana cacat didefinisikan sebagai kurangnya kesesuaian (yang telah terbukti) dengan persyaratan.
Maintanabilitas. maintanabilitas adalah kemudahan di mana program dapat dikoreksi jika ditemukan kesalahan, diadaptasi jika lingkungannya berubah, atau diperkuat jika pelanggan menginginkan perubahan kebutuhan. Metrik time-oriented sederhana adalah rata-rata waktu untuk berubah (MTTC). Hitachi menggunakan metrik cost-oriented untuk maintanabilitas yang disebut spoilage – biaya untuk mengkoreksi cacat yang ditemukan setelah perangkat lunak diluncurkan kepada pemakai akhir.
Integritas. Atribut ini mengukur kemampuan sistem untuk menahan serangan (baik kebetulan maupun sengaja) terhadap sekuritasnya. Ancaman adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan terjadi dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Sekuritas adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan dipukul mundur. Integritas sistem kemudian dapat ditentukan sebagai :
Efisiensi Penghapusan Cacat
Metrik kualitas yang memberikan manfaat pada tingkat proyek dan tingkat proses adalah efisiensi penghapusan cacat (DRE – defect removal efficiency). DRE adalah mengukur kemampuan penyaringan jaminan kualitas dan aktivitas kontrol ketika keduanya diterapkan pada semua aktivitas kerangka kerja proses.
Dengan mempertimbangkan proyek sebagai satu kesatuan, maka DRE didefinisikan sbb :
Nilai ideal untuk DRE adalah 1, di mana tidak ditemukan adanya cacat pada perangkat lunak.
Sekian artikel tentang Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Daftar Pustaka
Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Lord Kelvin berkata : Bila Anda dapat mengukur apa yg sedang Anda bicarakan dan mengekspresikannya dalam angka, berarti Anda memahaminya.
Tujuan pengukuran perangkat lunak adalah :
- Untuk menyatakan kualitas produk
- Untuk menilai kulitas manusia yg terlibat dalam pembuatan produk.
- Untuk menilai keuntungan pemakaian metode & alat bantu yg baru.
- Sebagai dasar untuk melakukan perkiraan.
- Untuk membantu penyesuaian pemakaian alat bantu yg baru atau pelatihan tambahan.
Metrik perangkat lunak mengacu pada pengukuran perangkat lunak komputer. Pengukuran digunakan untuk membantu perhitungan, kontrol kualitas, perkiraan produktivitas, & kontrol proyek, serta untuk membantu mengambil keputusan taktis pada saat proyek sudah berjalan.
Metrik dilakukan untuk :
- Membantu perhitungan
- Kontrol kualitas
- Perkiraan produktivitas
- Kontrol proyek.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengukuran diperlukan untuk mengetahui :
- Karakteristik
- Evaluasi
- Prediksi
- Peningkatan
Pengukuran yang dimaksud adalah “kesesuaian pemakaian” produk kerja yang telah dihasilkan.
Untuk tujuan perencanaan dan perkiraan, perhatian kita adalah pada sejarah (kondisi2 yang terjadi pada masa lalu).
Pengukuran, Metrik dan Indikator
Rancangan Penelitian
Measure (mengukur) : Mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi, kapasitas, atau ukuran dari atribut sebuah proses atau produk.
Measurement (pengukuran) : Kegiatan menentukan sebuah measure (pengukuran)
Metrics (metrik) : Ukuran kuantitatif dari tingkat dimana sebuah sistem, komponen, atau proses memiliki atribut tertentu.
RPL mengumpulkan pengukuran & mengembangkan metrik sehingga diperoleh suatu indicator.
Indicator (indicator) :
Sebuah metrik atau kombinasi dari metrik yg memberikan pengetahuan kedalam proses PL, sebuah proyek PL, atau produk itu sendiri.
Indikator memberikan pengetahuan yang memungkinkan manajer proyek atau perekayasa PL menyesuaikan proses, proyek, dan produk, untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.
PROSES METRIKS
- Terutama berfokus kepada pencapaian kualitas seperti konsekuensi dari hal2 yang berulang atau proses yang dapat dikelola
- Menganalisa katagori dan kesalahan
- Mengefisienkan penghapusan nilai cacat
- Pengulangan penggunaan data
Dalam Proses Metriks ini, bertujuan untuk mengetahui hasil :
- Kesalahan (errors)
- Kecacatan (defects)
- Produktivitas
- Usaha dan Waktu
- Kesesuaian jadual
Sedangkan hal yang diukur dalam Proses Metriks adalah :
- Usaha per satuan waktu dalam setiap tugas (task) PL
- Kesalahan yang terbuka per jam evaluasi
- Tanggal2 penting yang direncanakan dan realisasi
- Jumlah perubahan dan karakteristiknya
- Distribusi usaha dalam pekerjaan perangkat lunak
METRIKS PRODUK
- Berfokus pada kualitas yang dapat diberikan
- Pengukuran model analisis
- Kompleksitas rancangan
- Pengukuran Kode
- Pengukuran efektivitas proses
PANDUAN METRIKS
- Gunakan istilah umum dan kepekaan organisasi ketika mengintepretasi data metrik
- Berikan umpan balik secara berkala kepada individu dan tim yang telah bekerja untuk mengumpulkan pengukuran dan metriks
- Jangan menggunakan metriks untuk mengukur individu
- Bekerja dengan pelaksana dan tim untuk menentukan tujuan dan metriks yang jelas yang akan dipakai untuk mencapainya
- Jangan menggunakan metriks untuk mengancam individu dan kelompok
- Metriks data yang menunjukkan sebuah area masalah tidak boleh dianggap negatif. Data-data itu hanya merupakan sebuah indikator bagi peningkatan proses.
- Jangan tergoda pada sebuah metriks dan kemudian mengabaikan metriks penting yang lain.
Metrik Dalam Proses dan Domain Proyek
Metrik harus dikumpulkan sehingga indikator proses dan indikator produk (proyek) dapat dipastikan.
Indikator proses memungkinkan :
- sebuah organisasi rekayasa PL memperoleh pengetahuan tentang reliabilitas sebuah proses yg sedang berlangsung
- manajer & pelaksana memperkirakan apa yg harus dikerjakan dan yang tidak.
Indikator proyek memungkinkan manajer proyek PL :
- memperkirakan status sebuah proyek yg sedang berlangsung
- menelusuri resiko-resiko potensial
- menemukan area masalah sebelum masalah ‘menjadi semakin kristis’.
- menyesuaikan aliran kerja atau tugas-tugas.
- mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol kualitas hasil kerja RPL.
METRIK PROSES
Metrik proses digunakan untuk tujuan strategis.
Cara untuk meningkatkan proses perangkat lunak :
- mengukur atribut tertentu dari proses
- mengembangkan serangkaian metrik yg berarti
- menggunakan metrik itu untuk memberikan indikator yg akan membawa kepada sebuah strategi pengembangan.
Mengukur reliabilitas proses PL secara tidak langsung yaitu dengan mengambil serangkaian metrik berdasarkan keluaran yg dapat diambil oleh proses.
Keluaran menyangkut :
- pengukuran kesalahan yg ditemukan sebelum pelepasan PL.
- cacat yg disampaikan & dilaporkan oleh pemakai akhir.
- produk kerja yg dikirim.
- usaha manusia yg dilakukan
- waktu kalender yg digunakan
- konfirmasi jadwal
- dll
Pada saat organisasi menjadi lebih nyaman dengan kumpulan & manfaat metrik proses, derivasi dari indikator sederhana memberikan suatu cara kepada suatu pendekatan yg lebih teliti yg disebut SSPI (Statistical Software Process Improvement).
SSPI menggunakan analisis kegagalan PL untuk mengumpulkan informasi seputar semua kesalahan & cacat yg terjadi pada saat sebuah aplikasi, sistem, atau produk dikembangkan dan dipakai.
Kesalahan :
Ketidaksempurnaan pd sebuah produk kerja yg ditemukan oleh perekayasa PL sebelum PL itu disampaikan kepada pemakai akhir.
Cacat :
Ketidaksempurnaan pd sebuah produk kerja yg ditemukan oleh perekayasa PL setelah PL itu disampaikan kepada pemakai akhir.
Analisis kegagalan bekerja dengan cara sbb. :
- Semua kesalahan & cacat dikategorikan dari awal
- Biaya untuk mengkoreksi setiap kesalahan & cacat dicatat.
- Jumlah kesalahan & cacat dari setiap kategori dihitung dan ditata dalam urutan naik.
- Biaya keseluruhan dari kesalahan & cacat dalam setiap kategori dihitung.
- Data resultan dianalisis untuk menemukan kategori yg menelan biaya besar.
- Rencana dikembangkan untuk memodifikasi proses guna mengeliminasi kelas kesalahan & cacat yg paling membutuhkan banyak biaya.
METRIK PROYEK
Tujuan metrik proyek :
- untuk meminimalkan jadwal pengembangan dengan melakukan penyesuaian yg diperlukan untuk menghindari penundaan serta mengurangi masalah & resiko potensial.
- untuk memperkirakan kualitas produk pada basis yg berlaku, dan bila dibutuhkan, memodifikasi pendekatan teknis untuk meningkatkan kualitas.
Pengukuran proyek PL bersifat taktis, yaitu bahwa metrik proyek & indikator yg berasal dari pengukuran digunakan oleh manajer proyek dan tim PL untuk mengadaptasi aliran kerja proyek & aktifitas teknis.
Selagi sebuah proyek berjalan, pengukuran usaha dan waktu kalender yg digunakan dibandingkan dengan perkiraan awal (dan jadwal proyek).
Manajer proyek menggunakan data tersebut untuk memonitor & mengontrol kemajuan.
Selagi PL berjalan dari spesifikasi ke perancangan, metrik teknik dikumpulkan untuk memperkirakan kualitas desain serta memberikan indikator yg akan mempengaruhi pendekatan yg akan diambil untuk memunculkan kode & modul serta pengujian integrasi (integrated test).
Model lain dari metrik proyek mengusulkan bahwa setiap proyek seharusnya mengukur :
- input ( pengukuran sumber daya)
- output (pengukuran kemampuan penyampaian atau produk kerja yg diciptakan selama proses RPL)
- hasil (pengukuran yg menunjukkan kemampuan penyampaian)
Pengukuran Perangkat Lunak
Pengukuran perangkat lunak dibedakan menjadi dua yaitu :
- Pengukuran langsung (direct)
a. Metrik Size-Oriented - Pengukuran tidak langsung (indirect)
a. Metrik Function-Oriented
b. Metrik Function Point
Yang diukur pada pengukuran langsung adalah :
- Biaya
- Pengaruh
- Jumlah baris perintah (LOC) yg diproduksi
- Kecepatan eksekusi
- Ukuran memori
- Kesalahan
Yang diukur pada pengukuran tidak langsung adalah :
- fungsi
- kualitas
- kompleksitas
- efisiensi
- keandalan
- kemampuan pemeliharaan
Metrik Size-Oriented
- Produktivitas = KLOC / usaha
- Kualitas = kesalahan / KLOC
- Biaya = biaya / KLOC
- Dokumentasi = halaman / KLOC
Metrik size-oriented tidak diterima sebagai cara terbaik untuk mengukur proses pengembangan perangkat lunak. Sebagian besar berkisar di seputar pemakaian LOC.
Metrik Function-Oriented
Metode pendekatan yg digunakan dapat disebut : Function Point (FP).
FP dihitung dgn melengkapi tabel dibawah ini :
Faktor pembobotan
Jumlah(fi) didapat dari jumlah range jawaban dari 14 pertanyaan berikut :
- apakah sistem membutuhkan backup & recovery yg reliable ?
- apakah komunikasi data dibutuhkan ?
- apakah fungsi pemrosesan didistribusikan ?
- apakah kinerja penting
- apakah sistem akan berjalan pd lingkungan operasional yg sudah ada yg paling banyak digunakan ?
- apakah sistem membutuhkan entry data online ?
- apakah entry data online membutuhkan ada transaksi input terhadap layar atau operasi ganda
- apakah file master diperbarui secara online ?
- apakah input, output, file, atau inquery kompleks ?
- apakah pemrosesan internal kompleks ?
- apakah kode didesain untuk dapat dipakai kembali ?
- apakah desain melibatkan konversi dan instalasi
- apakah sistem didesain untuk instalasi ganda dalam organisasi berbeda ?
- apakah aplikasi didesain untuk memfasilitasi perubahan & mempermudah pemakai untuk menggunakannya ?
Range jawaban (skala) untuk pertanyaan diatas antara 0 s/d 5 :
- 0 : tidak berpengaruh
- 1 : kurang penting
- 2 : cukup penting
- 3 : rata-rata
- 4 : penting
- 5 : sangat penting
Lima faktor penting yg mempengaruhi produktivitas perangkat lunak menurut Basili dan Zelkowitz :
- faktor manusia
- faktor masalah
- faktor proses
- faktor produk
- faktor sumber daya
Faktor-faktor untuk mengukur kualitas perangkat lunak (4 metrik kualitas):
- Cara yang benar
- Maintanabilitas
- Integritas
- Usebilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pengembangan PL :
- kemampuan programmer dan tenaga kerja
- kekompleksan produk
- ukuran produk
- waktu yang tersedia
- keandalan yang diperlukan
- teknologi yang dipergunakan
Penyatuan Berbagai Pendekatan Metrik
4 faktor penting yang mempengaruhi produktivitas perangkat lunak, yaitu :
- Faktor manusia. Ukuran dan keahlian organisasi pengembangan.
- Faktor masalah. Kompleksitas masalah yang dipecahkan dan jumlah perubahan dalam batasan dan persyaratan desain.
- Faktor proses. Teknik analisis dan desain yang digunakan, bahasa dan peranti CASE yang tersedia, dan teknik-teknik kajian.
- Faktor sumber daya. Ketersediaan peranti CASE dan sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak.
Berbagai penelitian dilakukan untuk megkaitkan FP dan pengukuran LOC. Tabel berikut ini memberikan estimasi kasar terhadap rata-rata jumlah baris kode yang diperlukan untuk membangun satu function point dalam berbagai bahasa pemrograman :
Untuk mencapai penilaian kualitas real-time, perekayasa harus menggunakan pengukuran teknis untuk mengevaluasi kualitas dalam cara-cara yang obyektif.
Manajer proyek juga harus mengevaluasi kualitas saat melanjutkan proyek. Tujuan utama pada tingkat proyek adalah untuk mengukur kesalahan dan cacat. Metrik yang diperoleh dari pengukuran tsb memberikan adanya indikasi mengenai efektivitas jaminan kualitas perangkat lunak kelompok dan individual, serta tindakan-tindakan kontrol.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Faktor-faktor tsb menilai perangkat lunak dari tiga sudut pandang berbeda, yaitu
- Operasi produk (menggunakannya)
- Revisi produk (mengubahnya)
- Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda.
Meskipun ada banyak pengukuran kualitas perangkat lunak, cara yang benar, maintanabilitas, integritas, dan usabilitas, memberikan berbagai indikator berharga bagi tim proyek. Gilb memberikan definisi dan ukuran terhadap hal-hal tsb. Cara yang benar. Ukuran paling umum untuk cara yang benar adalah cacat per KLOC, di mana cacat didefinisikan sebagai kurangnya kesesuaian (yang telah terbukti) dengan persyaratan.
Maintanabilitas. maintanabilitas adalah kemudahan di mana program dapat dikoreksi jika ditemukan kesalahan, diadaptasi jika lingkungannya berubah, atau diperkuat jika pelanggan menginginkan perubahan kebutuhan. Metrik time-oriented sederhana adalah rata-rata waktu untuk berubah (MTTC). Hitachi menggunakan metrik cost-oriented untuk maintanabilitas yang disebut spoilage – biaya untuk mengkoreksi cacat yang ditemukan setelah perangkat lunak diluncurkan kepada pemakai akhir.
Integritas. Atribut ini mengukur kemampuan sistem untuk menahan serangan (baik kebetulan maupun sengaja) terhadap sekuritasnya. Ancaman adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan terjadi dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Sekuritas adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan dipukul mundur. Integritas sistem kemudian dapat ditentukan sebagai :
integritas = S [ 1 – ancaman x (1 – sekuritas) ]Usabilitas. Usabilitas adalah usaha untuk mengukur user friendliness dan dapat diukur dalam empat karakteristik :
- keterampilan fisik dan atau intelektual untuk mempelajari sistem;
- waktu yang diperlukan untuk menjadi cukup efisien dalam menggunakan sistem
- peningkatan bersih dalam produktivitas yang diukur ketika sistem digunakan oleh seseorang yang cukup efisien
- penilaian subyektif dari sikap pemakai terhadap sistem.
Efisiensi Penghapusan Cacat
Metrik kualitas yang memberikan manfaat pada tingkat proyek dan tingkat proses adalah efisiensi penghapusan cacat (DRE – defect removal efficiency). DRE adalah mengukur kemampuan penyaringan jaminan kualitas dan aktivitas kontrol ketika keduanya diterapkan pada semua aktivitas kerangka kerja proses.
Dengan mempertimbangkan proyek sebagai satu kesatuan, maka DRE didefinisikan sbb :
DRE = E / ( E + D )dimana:
- E = jumlah kesalahan yang ditemukan sebelum perangkat lunak dikirim kepada pemakai akhir
- D = jumlah cacat yang ditemukan setelah pengiriman
Nilai ideal untuk DRE adalah 1, di mana tidak ditemukan adanya cacat pada perangkat lunak.
Sekian artikel tentang Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Daftar Pustaka
- Pressman, R 2000.Software Engineering : A Practioners Approach 5th Edition. Boston : Mc Graw Hill
- Pressman, Roger S. Software Engineering : : A Practioners Approach 6th Edition
- Mc. Carthy, John(1956) Artificial Intelligence. Dartmounth College.
- Dr. Deni Darmawan S.Pd., M.Si dan Kunkun Nur Fauzi, Sistem Informasi Manajemen, Bandung (2013).
- Tanenbaum, Andrew S., Modern Operating Systems, Prentice Hall Inc., 1992
- Alindita, A., 2008, Pemodelan Titik Kendali Teknologi Informasi untuk Audit Pengendalian Intern Berdasarkan SOX-404, Skripsi, Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
- Alter, S., 1996, Information System: A Management Perspective, Benjamin Cummings, Menlo Park, CA.
- Edwards, C., 1995, The Essence of Information Systems, 2nd Ed., Prentice Hall International., Inc., London.
- Gaspersz, V., 2005, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Memahami Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
4/
5
Oleh
Unknown