Cara Menentukan Atau Memilih Jenis Usaha Secara Tepat - Seperti yang dapat kita ketahui, kebutuhan hidup adalah hal pokok yang harus kita cukupi. Agar kebutuhan hidup dapat tercukupi , tentunya kita harus mempunyai penghasilan. Karena, dijaman serba uang seperti sekarang, tanpa peghasilan tentunya kebutuhan hidup kita tidak akan terpenuhi sepenuhnya. Yang memiliki penghasilan saja belum tentu mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya, apalagi yang tidak memiliki penghasilan.
Untuk mendapatkan penghasilan, tentunya ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya dengan mendirikan usaha sendiri. Namun, untuk mendirikan usaha sendiri tentunya tidak semudah membayangkan membalikkan telapak tangan. Kita harus memahami jenis usaha apa yang akan kita dirikan.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara memilih jenis usaha secara tepat, perlu di garis bawahi cara yang akan dibahas mungkin hanya cocok untuk usaha berskala kecil menengah / UKM (Usaha Kecil Menengah). Karena, pembahasan ini di tulis berdasarkan pengalaman seseorang yang mendirikan usaha dalam skala kecil. Namun, untuk yang ingin mendirikan usaha berskala besar, tidak ada salahnya mengikuti pembahasan ini, karena siapa tahu pada pembahasan cara memilih jenis usaha secara tepat ini berpotensi mendirkan usaha berskala besar.
Agar pembahasan cara memilih jenis usaha secara tepat tidak terlalu panjang, tanpa banyak bicara lagi, mari kita pelajari hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menentukan jenis usaha. Inilah Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat , yaitu dengan:
1.1 Memperhatikan Lokasi Yang Ada
Jika kita sudah memiliki lokasi yang akan kita jadikan tempat usaha, perhatikan jenis usaha apa saja yang telah didirikan orang lain. Dengan memperhatikan jenis usaha yang telah didirikan orang lain, tentunya kita bisa dengan mudah mengetahui jenis usaha apa saja yang telah di dirikan, sehingga kita bisa mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang telah didirikan oleh orang lain. Tujuannya adalah agar usaha yang akan kita dirikan menempati posisi jenis usaha baru di sekitar lokasi tersebut.
Apabila kita belum memiliki tempat usaha, tentu kita harus mencari lokasi untuk mendirikan usaha kita. Dalam mencari lokasi usaha, tentunya kita juga harus memperhatikan lokasi yang akan menjadi tempat usaha kita. Sebaiknya kita mencari lokasi usaha yang belum ada jenis usaha yang akan kita dirikan.
1.2 Membuat Daftar Bidang Usaha
Tidak ada salahnya jika kita membuat beberapa daftar bidang usaha yang akan kita pilih. Dengan membuat daftar bidang usaha, tentunya kita dapat mengetahui jenis usaha apa saja yang belum banyak didirikan orang lain. Setelah menemukan beberapa daftar bidang usaha, tentukan bidang usaha apa yang paling sesuai dengan lokasi dan kemampun kita.
1.3 Mempelajari Bidang Usaha Yang Telah Dipilih
Setelah memilih bidang usaha apa yang akan kita ambil, sebaiknya pelajari lagi bidang usaha yang telah dipilih tersebut sampai kita benar-benar memahaminya. Jika kita berhasil memahaminya, tentunya usaha yang kita pilih bisa dengan mudah kita dirikan. Namun, jika kita kesulitan memahami bidang usaha yang akan kita pilh, sebaiknya kita kembali pada poin kedua, yaitu membuat daftar bidang usaha.
Itulah Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat menurut pengalaman seseorang. Yang tentunya masih banyak lagi cara memilih jenis usaha secara tepat lainnya yang tidak disebutkan disini. Jika pembahasan Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat tidak bisa di pahami anda dapat meminta pandangan kepada pengusaha yang telah berpengalaman.
2. Menemukan Peluang Usaha
Banyak orang menunggu datangnya peluang bisnis / usaha, tetapi orang lain sudah terlebih dahulu menghadangnya. Ada juga yang sibuk mencari ide dan mencari peluang usaha / bisnis di segala penjuru, padahal sebenarnya ide dan peluang bisnis bisa jadi ada di lingkungannya sendiri.
Selain itu, ada juga yang sudah sangat dekat dengan peluang usaha, bahkan didepan mata, namun tidak mengenal bahwa itu adalah peluang bisnis, sehingga peluang bisnis pergi menghampiri orang lain. Ya, begitulah gambaran peluang bisnis / usaha.
Secara teori, bisnis / usaha yang menjanjikan keberhasilan adalah bisnis yang memiliki tingkat persaingan kecil, tetapi daya beli konsumen tinggi / besar. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mencari / menemukan peluang usaha yang menjanjikan?
Memang, cara mencari peluang bisnis / usaha yang tepat dan berpeluang baik guna menentukan bisnis yang menguntungkan, bisa dikatakan tidak mudah. Padahal, memilih usaha secara tepat adalah salah satu kunci kesuksesan bisnis / usaha di kemudian hari.
Meski cara mencari peluang usaha tidak mudah, tentunya bukan berarti menemukan peluang usaha akan selalu terasa sulit. Apabila Anda mau mengamati apa yang ada di sekitar Anda, sebenarnya sangat banyak peluang bisnis menjanjikan. Yang perlu Anda lakukan adalah lebih cermat dan lebih peka terhadap apa yang ada di sekitar Anda. Nah berikut ini ada beberapa cara menemukan peluang usaha yang bisa dilakukan :
2.1 Menemukan Peluang Usaha Dari Pekerjaan
Jika Anda pernah atau sedang bekerja pada orang atau badan usaha milik orang lain, sebenarnya sudah sangat dekat dengan peluang usaha. Bisa saja mendirikan usaha yang sama dengan orang / badan usaha tersebut. Bahkan bisa berpeluang lebih sukses, karena pada saat bekerja, pastinya telah mengetahui bagaimana cara kerja usaha tersebut.
Jadi, jika tertarik mendirikan usaha dari pengalaman kerja, yang perlu dilakukan adalah mempelajari strategi usaha tersebut dan segera lakukan. Sesederhana apapun konsep yang dimiliki, jika dikelola dengan teliti, peluang usaha dari pekerjaan tersebut bisa dijadikan sebuah bisnis yang menjanjikan, bahkan lebih sukses dari usaha tempat bekerja sebelumnya.
2.2 Menemukan Peluang Usaha Dari Pendidikan
Jika pernah atau sedang sekolah pada jurusan tertentu. Misalnya pernah atau sedang sekolah jurusan elektro, tentu bukan hal yang mustahil memiliki peluang membuka usaha yang berkaitan dengan elektro.
tetapi, jika tidak pernah sekolah pada jurusan tertentu, katakanlah tidak pernah sekolah sama sekali, juga masih bisa memanfaatkan ilmu atau pengetahuan non sekolah yang dimiliki menjadi sebuah bisnis. Yang perlu dilakukan adalah bayangkan sejenak kemampuan apa yang dimiliki. Selanjutnya pahami lebih dalam dan segera bangun usaha terkait pengetahuan yang dimiliki.
Intinya, apapun yang diketahui, sangat mungkin bisa dijadikan peluang bisnis. Jangan takut gagal jika belum mencoba. Karena tidak akan pernah tau sebelum mencoba mewujudkan pengetahuan yang dimiliki menjadi sebuah bisnis.
2.3 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Peristiwa
Pada saat Anda keluar rumah ataupun jalan-jalan, pastinya melihat berbagai macam kejadian atau peristiwa. Jika cermat, sebenarnya sangat banyak peluang usaha menjanjikan dari peristiwa yang disaksikan tersebut.
Misalnya, saat ini sering melihat banyak orang yang menggunakan motor untuk beraktifitas. Disisi lain juga melihat berita tentang penyebaran flu burung. Dari dua kejadian sederhana ini, jika cermat tentunya memiliki peluang untuk membuka usaha, salah satunya usaha pembuatan masker.
Itu baru dua peristiwa, bagaimana jika mencermati semua peristiwa? Berapa banyak peluang usaha yang dimiliki? Yang perlu di lakukan adalah mengamati dan segera tangkap apapun yang bisa dijadikan usaha.
2.4 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Hobi
Bisnis itu tidak harus dimulai dari sesuatu yang besar. Jika memang ingin memiliki sebuah bisnis, juga bisa memulai usaha dari hobi. Selain lebih mudah dijalani, tentunya usaha dari hobi juga lebih menyenangkan. Salah satu alasannya adalah, bisa bekerja tanpa merasa terpaksa, karena semua yang dilakukan dimulai dari rasa cinta.
Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika hobinya adalah tidur?
Jika memang hobi adalah tidur, pastinya mengetahui berbagai macam pola tidur yang nyaman. Dari sinilah dapat memulai usaha dari hobi tidur. Misalnya, usaha dekorasi kamar yang nyaman untuk tidur, usaha pembuatan bantal, usaha pembuatan kasur dan lain sebagainya.
Jadi, apapun hobi, jika dicermati kemungkinan besar hobi memiliki peluang usaha yang menjanjikan, termasuk hobi tidur. Yang perlu Anda lakukan adalah mencoba mewujudkan hobi menjadi sebuah bisnis.
Apabila mau teliti disekitar lingkungan, peluang bisnis mayoritas muncul karena faktor kebutuhan. Saya ambil contoh tetangga Saya pemilik usaha sayur.
Awalnya membeli sayur dalam jumlah banyak sebenarnya untuk menghemat waktu dirinya sendiri berbelanja di pasar. Namun karena Beliau menangkap bahwa ini adalah peluang bisnis, maka Beliau mencoba menawarkan sayur tersebut pada tetangga yang lain. Ternyata banyak juga yang minat karena para tetangga juga membutuhkan sayur. Akhirnya beliau memutuskan untuk membuka usaha sayur. Nyatanya, usaha tersebut saat ini berhasil dan cepat berkembang.
Jadi, untuk mendapat peluang bisnis tidak ada salah nya mengamati kebutuhan diri sendiri dan juga orang disekitar. Yang perlu dilakukan adalah selangkah lebih cermat.
2.5 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Tren
Sudah menjadi rahasia umum, sesuatu yang masih baru, katakanlah tren biasanya banyak orang yang memburu.
Contoh sederhana adalah Kebab Turki. Pada saat ide makanan ini muncul, di Indonesia belum ada yang membuat Kebab Turki. Ketika ada yang memulai membuat Kebab Turki, dalam waktu singkat makanan tersebut langsung laris di serbu orang. Jadi, untuk menemukan peluang bisnis, tidak ada salahnya mengamati tren lokal maupun luar negeri. Asalkan tidak melakukan pemalsuan ataupun menjiplak suatu produk sama persis. Yang perlu dilakukan adalah merubah penampilan tren ini. Selanjutnya, yang juga perlu dilakukan adalah selangkah lebih cepat, karena tidak menutup kemungkinan orang lain juga berpikiran sama.
3. Tanda-Tanda Seseorang Sukses Sebagai Entrepreneur
Dalam sebuah survey cepat, beberapa eksekutif global membagikan pandangan mereka seputar apa yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur untuk sukses. di antara tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
3.1. Rasa ingin tahu
“Entrepreneur sering menanyakan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Mengapa tidak ada produk yang membantuku menyelesaikan masalah X? Bagaimana kita membangun sebuah produk yang dapat memenuhi kebutuhan target audiens? Bisakah teknologi kita membuat solusi yang lebih mudah, lebih efisien, lebih tahan lama atau lebih terjangkau? Jika anda terus bertanya dan bertanya, maka Anda akan menemukan masalah untuk diselesaikan. Itulah entrepreneur.” — Emily Eldridge Holdman.
3.2. Melihat gambaran besar
“Entrepreneur cepat bereaksi dalam melihat gambaran besar, bukan satu bagian dari puzzle. Pandangan lengkap ini membantu mereka mencocokkan bagian-bagian kecil ke tempatnya. Sebagian besar orang-orang memburu detail dan kalkulasi, yang mana meskipun penting, seringkali membatasi mereka. Entrepreneur memiliki kemampuan untuk melihat situasi dengan lensa yang lebih luas.” — Kim Kaupe.
3.3. Ketidakpatuhan
“Orang-orang yang terikat dengan aturan seringkali bukanlah entrepreneur. Seorang entrepreneur harus bisa melihat melampaui sasaran jangka pendek dan mengidentifikasi goal jangka panjang yang mungkin tidak berkaitan dengan apa yang orang lain dikte kepada mereka.” — Michael Costigan.
3.4. Kemampuan adaptasi
“Entrepreneur harus mampu beradaptasi pada situasi baru. Entrepreneur harus melihat dunia sebagai sebuah jeram yang dapat diarungi.” — Eric Holtzclaw.
3.5. Kemauan mengambil resiko
“Semua entrepreneur terlahir dengan optimisme yang tinggi untuk mengambil resiko. Memulai bisnis adalah tindakan yang beresiko, dan orang-orang yang cenderung menghindari resiko tidak akan mau mengambil kesempatan ini.” — Josh Weiss.
3.6. Antusiasme membangun sesuatu
“Menjadi entrepreneur sama seperti bermain Lego. Kita membangun masa depan yang ingin kita lihat.” — Derek Flanzraich.
3.7. Rasa percaya diri
“Sebagai entrepreneur, Anda mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, dan mungkin saja, belum pernah dilakukan oleh orang lain. Untuk membuat Anda melampaui rasa frustasi, kewalahan, tidak pasti, atau ketika anda menghadapi orang lain yang meragukan dan mengkritisi Anda, Anda harus memiliki kepercayaan diri pada nilai dan pekerjaan Anda.” — Elizabeth Saunders.
3.8. Kemandirian
“Entrepreneur harus mandiri. Mereka harus mampu memotivasi diri, berpikir di luar aturan konvesional, dan terkadang, melakukan hal yang menurut orang lain tidak mungkin atau ide yang buruk.” — Christopher Pruijsen.
3.9. Pemikiran irasional
“Seorang founder sebuah bisnis harus memandang dunia dalam cara yang unik dan berbeda. Karena memulai bisnis sendiri bukanlah pilihan yang rasional.” — Mitch Gordon.
3.10. Jiwa kompetitif.
“Entrepreneur adalah orang yang suka untuk menang. Mereka ingin menang sehingga seringkali mereka melihat kompetitor dan berkata, jika mereka bisa, kenapa kita tidak?” — Gagan Biyani.
3.11. Ketidaksabaran
“Anda lelah menunggu orang lain untuk menyelesaikan suatu masalah, lelah dengan prosedur, atau frustasi karena setiap ide Anda tidak disetujui oleh atasan Anda? Atau anda ingin memperbaiki segala sesuatunya sendiri? Maka, Anda memenuhi syarat sebagai entrepreneur.” — Eric Koester.
3.12. Kegigihan
“Entrepreneur yang sukses memiliki dorongan, dan ketahanan untuk sukses. Tidak peduli betapa kerasnya perjuangan mereka atau berapa kali mereka gagal. Kegagalan adalah tembok yang memisahkan antara mereka yang sukses dan tidak. Entrepreneur akan melanjutkan kerja keras mereka dan merobohkan tembok ini dengan kegigihan mereka yang tak tergoyahkan.” — Rebecca Zorowitz.
Daftar Pustaka
Untuk mendapatkan penghasilan, tentunya ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya dengan mendirikan usaha sendiri. Namun, untuk mendirikan usaha sendiri tentunya tidak semudah membayangkan membalikkan telapak tangan. Kita harus memahami jenis usaha apa yang akan kita dirikan.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara memilih jenis usaha secara tepat, perlu di garis bawahi cara yang akan dibahas mungkin hanya cocok untuk usaha berskala kecil menengah / UKM (Usaha Kecil Menengah). Karena, pembahasan ini di tulis berdasarkan pengalaman seseorang yang mendirikan usaha dalam skala kecil. Namun, untuk yang ingin mendirikan usaha berskala besar, tidak ada salahnya mengikuti pembahasan ini, karena siapa tahu pada pembahasan cara memilih jenis usaha secara tepat ini berpotensi mendirkan usaha berskala besar.
image source: www.businessaustralia.com |
baca juga: Pengertian dan Contoh Perencanaan Bisnis dalam Wirausaha
Agar pembahasan cara memilih jenis usaha secara tepat tidak terlalu panjang, tanpa banyak bicara lagi, mari kita pelajari hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menentukan jenis usaha. Inilah Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat , yaitu dengan:
1.1 Memperhatikan Lokasi Yang Ada
Jika kita sudah memiliki lokasi yang akan kita jadikan tempat usaha, perhatikan jenis usaha apa saja yang telah didirikan orang lain. Dengan memperhatikan jenis usaha yang telah didirikan orang lain, tentunya kita bisa dengan mudah mengetahui jenis usaha apa saja yang telah di dirikan, sehingga kita bisa mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang telah didirikan oleh orang lain. Tujuannya adalah agar usaha yang akan kita dirikan menempati posisi jenis usaha baru di sekitar lokasi tersebut.
Apabila kita belum memiliki tempat usaha, tentu kita harus mencari lokasi untuk mendirikan usaha kita. Dalam mencari lokasi usaha, tentunya kita juga harus memperhatikan lokasi yang akan menjadi tempat usaha kita. Sebaiknya kita mencari lokasi usaha yang belum ada jenis usaha yang akan kita dirikan.
1.2 Membuat Daftar Bidang Usaha
Tidak ada salahnya jika kita membuat beberapa daftar bidang usaha yang akan kita pilih. Dengan membuat daftar bidang usaha, tentunya kita dapat mengetahui jenis usaha apa saja yang belum banyak didirikan orang lain. Setelah menemukan beberapa daftar bidang usaha, tentukan bidang usaha apa yang paling sesuai dengan lokasi dan kemampun kita.
1.3 Mempelajari Bidang Usaha Yang Telah Dipilih
Setelah memilih bidang usaha apa yang akan kita ambil, sebaiknya pelajari lagi bidang usaha yang telah dipilih tersebut sampai kita benar-benar memahaminya. Jika kita berhasil memahaminya, tentunya usaha yang kita pilih bisa dengan mudah kita dirikan. Namun, jika kita kesulitan memahami bidang usaha yang akan kita pilh, sebaiknya kita kembali pada poin kedua, yaitu membuat daftar bidang usaha.
Itulah Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat menurut pengalaman seseorang. Yang tentunya masih banyak lagi cara memilih jenis usaha secara tepat lainnya yang tidak disebutkan disini. Jika pembahasan Cara Memilih / Menentukan Jenis Usaha Secara Tepat tidak bisa di pahami anda dapat meminta pandangan kepada pengusaha yang telah berpengalaman.
2. Menemukan Peluang Usaha
Banyak orang menunggu datangnya peluang bisnis / usaha, tetapi orang lain sudah terlebih dahulu menghadangnya. Ada juga yang sibuk mencari ide dan mencari peluang usaha / bisnis di segala penjuru, padahal sebenarnya ide dan peluang bisnis bisa jadi ada di lingkungannya sendiri.
Selain itu, ada juga yang sudah sangat dekat dengan peluang usaha, bahkan didepan mata, namun tidak mengenal bahwa itu adalah peluang bisnis, sehingga peluang bisnis pergi menghampiri orang lain. Ya, begitulah gambaran peluang bisnis / usaha.
Secara teori, bisnis / usaha yang menjanjikan keberhasilan adalah bisnis yang memiliki tingkat persaingan kecil, tetapi daya beli konsumen tinggi / besar. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mencari / menemukan peluang usaha yang menjanjikan?
Memang, cara mencari peluang bisnis / usaha yang tepat dan berpeluang baik guna menentukan bisnis yang menguntungkan, bisa dikatakan tidak mudah. Padahal, memilih usaha secara tepat adalah salah satu kunci kesuksesan bisnis / usaha di kemudian hari.
Meski cara mencari peluang usaha tidak mudah, tentunya bukan berarti menemukan peluang usaha akan selalu terasa sulit. Apabila Anda mau mengamati apa yang ada di sekitar Anda, sebenarnya sangat banyak peluang bisnis menjanjikan. Yang perlu Anda lakukan adalah lebih cermat dan lebih peka terhadap apa yang ada di sekitar Anda. Nah berikut ini ada beberapa cara menemukan peluang usaha yang bisa dilakukan :
2.1 Menemukan Peluang Usaha Dari Pekerjaan
Jika Anda pernah atau sedang bekerja pada orang atau badan usaha milik orang lain, sebenarnya sudah sangat dekat dengan peluang usaha. Bisa saja mendirikan usaha yang sama dengan orang / badan usaha tersebut. Bahkan bisa berpeluang lebih sukses, karena pada saat bekerja, pastinya telah mengetahui bagaimana cara kerja usaha tersebut.
Jadi, jika tertarik mendirikan usaha dari pengalaman kerja, yang perlu dilakukan adalah mempelajari strategi usaha tersebut dan segera lakukan. Sesederhana apapun konsep yang dimiliki, jika dikelola dengan teliti, peluang usaha dari pekerjaan tersebut bisa dijadikan sebuah bisnis yang menjanjikan, bahkan lebih sukses dari usaha tempat bekerja sebelumnya.
2.2 Menemukan Peluang Usaha Dari Pendidikan
Jika pernah atau sedang sekolah pada jurusan tertentu. Misalnya pernah atau sedang sekolah jurusan elektro, tentu bukan hal yang mustahil memiliki peluang membuka usaha yang berkaitan dengan elektro.
tetapi, jika tidak pernah sekolah pada jurusan tertentu, katakanlah tidak pernah sekolah sama sekali, juga masih bisa memanfaatkan ilmu atau pengetahuan non sekolah yang dimiliki menjadi sebuah bisnis. Yang perlu dilakukan adalah bayangkan sejenak kemampuan apa yang dimiliki. Selanjutnya pahami lebih dalam dan segera bangun usaha terkait pengetahuan yang dimiliki.
Intinya, apapun yang diketahui, sangat mungkin bisa dijadikan peluang bisnis. Jangan takut gagal jika belum mencoba. Karena tidak akan pernah tau sebelum mencoba mewujudkan pengetahuan yang dimiliki menjadi sebuah bisnis.
2.3 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Peristiwa
Pada saat Anda keluar rumah ataupun jalan-jalan, pastinya melihat berbagai macam kejadian atau peristiwa. Jika cermat, sebenarnya sangat banyak peluang usaha menjanjikan dari peristiwa yang disaksikan tersebut.
Misalnya, saat ini sering melihat banyak orang yang menggunakan motor untuk beraktifitas. Disisi lain juga melihat berita tentang penyebaran flu burung. Dari dua kejadian sederhana ini, jika cermat tentunya memiliki peluang untuk membuka usaha, salah satunya usaha pembuatan masker.
Itu baru dua peristiwa, bagaimana jika mencermati semua peristiwa? Berapa banyak peluang usaha yang dimiliki? Yang perlu di lakukan adalah mengamati dan segera tangkap apapun yang bisa dijadikan usaha.
2.4 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Hobi
Bisnis itu tidak harus dimulai dari sesuatu yang besar. Jika memang ingin memiliki sebuah bisnis, juga bisa memulai usaha dari hobi. Selain lebih mudah dijalani, tentunya usaha dari hobi juga lebih menyenangkan. Salah satu alasannya adalah, bisa bekerja tanpa merasa terpaksa, karena semua yang dilakukan dimulai dari rasa cinta.
Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika hobinya adalah tidur?
Jika memang hobi adalah tidur, pastinya mengetahui berbagai macam pola tidur yang nyaman. Dari sinilah dapat memulai usaha dari hobi tidur. Misalnya, usaha dekorasi kamar yang nyaman untuk tidur, usaha pembuatan bantal, usaha pembuatan kasur dan lain sebagainya.
Jadi, apapun hobi, jika dicermati kemungkinan besar hobi memiliki peluang usaha yang menjanjikan, termasuk hobi tidur. Yang perlu Anda lakukan adalah mencoba mewujudkan hobi menjadi sebuah bisnis.
Apabila mau teliti disekitar lingkungan, peluang bisnis mayoritas muncul karena faktor kebutuhan. Saya ambil contoh tetangga Saya pemilik usaha sayur.
Awalnya membeli sayur dalam jumlah banyak sebenarnya untuk menghemat waktu dirinya sendiri berbelanja di pasar. Namun karena Beliau menangkap bahwa ini adalah peluang bisnis, maka Beliau mencoba menawarkan sayur tersebut pada tetangga yang lain. Ternyata banyak juga yang minat karena para tetangga juga membutuhkan sayur. Akhirnya beliau memutuskan untuk membuka usaha sayur. Nyatanya, usaha tersebut saat ini berhasil dan cepat berkembang.
Jadi, untuk mendapat peluang bisnis tidak ada salah nya mengamati kebutuhan diri sendiri dan juga orang disekitar. Yang perlu dilakukan adalah selangkah lebih cermat.
2.5 Mencari dan Menemukan Peluang Usaha Dari Tren
Sudah menjadi rahasia umum, sesuatu yang masih baru, katakanlah tren biasanya banyak orang yang memburu.
Contoh sederhana adalah Kebab Turki. Pada saat ide makanan ini muncul, di Indonesia belum ada yang membuat Kebab Turki. Ketika ada yang memulai membuat Kebab Turki, dalam waktu singkat makanan tersebut langsung laris di serbu orang. Jadi, untuk menemukan peluang bisnis, tidak ada salahnya mengamati tren lokal maupun luar negeri. Asalkan tidak melakukan pemalsuan ataupun menjiplak suatu produk sama persis. Yang perlu dilakukan adalah merubah penampilan tren ini. Selanjutnya, yang juga perlu dilakukan adalah selangkah lebih cepat, karena tidak menutup kemungkinan orang lain juga berpikiran sama.
3. Tanda-Tanda Seseorang Sukses Sebagai Entrepreneur
Dalam sebuah survey cepat, beberapa eksekutif global membagikan pandangan mereka seputar apa yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur untuk sukses. di antara tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
3.1. Rasa ingin tahu
“Entrepreneur sering menanyakan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Mengapa tidak ada produk yang membantuku menyelesaikan masalah X? Bagaimana kita membangun sebuah produk yang dapat memenuhi kebutuhan target audiens? Bisakah teknologi kita membuat solusi yang lebih mudah, lebih efisien, lebih tahan lama atau lebih terjangkau? Jika anda terus bertanya dan bertanya, maka Anda akan menemukan masalah untuk diselesaikan. Itulah entrepreneur.” — Emily Eldridge Holdman.
3.2. Melihat gambaran besar
“Entrepreneur cepat bereaksi dalam melihat gambaran besar, bukan satu bagian dari puzzle. Pandangan lengkap ini membantu mereka mencocokkan bagian-bagian kecil ke tempatnya. Sebagian besar orang-orang memburu detail dan kalkulasi, yang mana meskipun penting, seringkali membatasi mereka. Entrepreneur memiliki kemampuan untuk melihat situasi dengan lensa yang lebih luas.” — Kim Kaupe.
3.3. Ketidakpatuhan
“Orang-orang yang terikat dengan aturan seringkali bukanlah entrepreneur. Seorang entrepreneur harus bisa melihat melampaui sasaran jangka pendek dan mengidentifikasi goal jangka panjang yang mungkin tidak berkaitan dengan apa yang orang lain dikte kepada mereka.” — Michael Costigan.
3.4. Kemampuan adaptasi
“Entrepreneur harus mampu beradaptasi pada situasi baru. Entrepreneur harus melihat dunia sebagai sebuah jeram yang dapat diarungi.” — Eric Holtzclaw.
3.5. Kemauan mengambil resiko
“Semua entrepreneur terlahir dengan optimisme yang tinggi untuk mengambil resiko. Memulai bisnis adalah tindakan yang beresiko, dan orang-orang yang cenderung menghindari resiko tidak akan mau mengambil kesempatan ini.” — Josh Weiss.
3.6. Antusiasme membangun sesuatu
“Menjadi entrepreneur sama seperti bermain Lego. Kita membangun masa depan yang ingin kita lihat.” — Derek Flanzraich.
3.7. Rasa percaya diri
“Sebagai entrepreneur, Anda mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, dan mungkin saja, belum pernah dilakukan oleh orang lain. Untuk membuat Anda melampaui rasa frustasi, kewalahan, tidak pasti, atau ketika anda menghadapi orang lain yang meragukan dan mengkritisi Anda, Anda harus memiliki kepercayaan diri pada nilai dan pekerjaan Anda.” — Elizabeth Saunders.
3.8. Kemandirian
“Entrepreneur harus mandiri. Mereka harus mampu memotivasi diri, berpikir di luar aturan konvesional, dan terkadang, melakukan hal yang menurut orang lain tidak mungkin atau ide yang buruk.” — Christopher Pruijsen.
3.9. Pemikiran irasional
“Seorang founder sebuah bisnis harus memandang dunia dalam cara yang unik dan berbeda. Karena memulai bisnis sendiri bukanlah pilihan yang rasional.” — Mitch Gordon.
3.10. Jiwa kompetitif.
“Entrepreneur adalah orang yang suka untuk menang. Mereka ingin menang sehingga seringkali mereka melihat kompetitor dan berkata, jika mereka bisa, kenapa kita tidak?” — Gagan Biyani.
3.11. Ketidaksabaran
“Anda lelah menunggu orang lain untuk menyelesaikan suatu masalah, lelah dengan prosedur, atau frustasi karena setiap ide Anda tidak disetujui oleh atasan Anda? Atau anda ingin memperbaiki segala sesuatunya sendiri? Maka, Anda memenuhi syarat sebagai entrepreneur.” — Eric Koester.
3.12. Kegigihan
“Entrepreneur yang sukses memiliki dorongan, dan ketahanan untuk sukses. Tidak peduli betapa kerasnya perjuangan mereka atau berapa kali mereka gagal. Kegagalan adalah tembok yang memisahkan antara mereka yang sukses dan tidak. Entrepreneur akan melanjutkan kerja keras mereka dan merobohkan tembok ini dengan kegigihan mereka yang tak tergoyahkan.” — Rebecca Zorowitz.
Daftar Pustaka
- Laboeuf, Michael. The Perfect Business, Tangga Pustaka, Jakarta, 2011
- St. Kristanto, Jack. Belajar bisnis dimulai dari Usia Muda, Creative Media, Jakarta 2008
- Stewart, Dave. The Business Play Group, Printice Hall, Jakarta 2012
- Chuan Ah, Rahasia Sukses dan Gaya Hidup Konglomerat Singapura, PT. Ufuk Publishing House, Jakarta 2011
- Kanna, Tanun. Billions Entrepreneurs. PT. Elek Media Komputindo, Jakarta 2010
- Gwee, James. Positive Business Idea, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2007
Sekian artikel tentang Cara Menentukan Atau Memilih Jenis Usaha Secara Tepat.
Cara Menentukan Atau Memilih Jenis Usaha Secara Tepat
4/
5
Oleh
Unknown