Database dan Sistem Manajemen Database - DBMS (Database Management System) adalah sebuah aplikasi yang dapat mengelola data dan sebagai interface untuk memberikan kemudahan bagi seseorang dalam melakukan manipulasi terhadap database. Namun banyak orang yang masih bingung antara database dengan DBMS sendiri, padahal keduanya berbeda, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang database dan sistem manajemen database.
image source: bloger-tkj-dos-q28.blogspot.com |
- Elemen data / Field : suatu elemen data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
- Record : gabungan sebuah elemen data yang terkait.
- File : himpunan seluruh record yang berhubungan.
Aktifitas Manajemen Data :
- Pengumpulan data ; data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input.
- Integritas dan Pengujian ; data diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasi data tersebut.
- Penyimpanan data dan pemeliharaan.
- Keamanan data.
- Organisasi data ; data disusun sedemikian untuk memenuhi kebutuhan user.
- Pengambilan data ; data dibuat agar dapat digunakan oleh user yang berhak.
2 Jenis Penyimpanan Sekunder :
- Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst. - Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.
Cara Mengolah Data :
- Pengolahan Batch ;
Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus. - Pengolahan On – Line ;
Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya. - Sistem Real Time ;
Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.
KONSEP DATABASE
Perngertian Database : Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali.
Perngertian Database Manajemen System : Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan,mengubah,menghapus,memanipulasi dan memeperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.
Komponen Utama DBMS :
1. Hardware ; yang melakukan pemrosesan dan menyimpan database.
2. Data.
3. User , dapat diklasifikasikan menjadi :
- End User ;
- Pengguna aplikasi, yang mengoperasikan program aplikasi.
- Pengguna interaktif, yang memberikan perintah-perintah beraras tinggi (sintak-sintak query). - Programmer aplikasi, yang membuat program aplikasi.
- Database Administrator, bertanggung jawab terhadap pengelolaan database.
Perintah yang Digunakan Untuk Mengelola dan Mengorganisasikan Data
1. Data Definition Language : Perintah yang biasa digunakan oleh DBA untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
Skema : deskripsi lengkap tentang struktur field, record dan hubungan data pada database.
Hal yang perlu dijabarkan dalam DBMS :
- Nama database.
- Nama file pada database.
- Nama field dan record.
- Deskripsi file, record dan field.
Yang termasuk dalam kelompok DDL :
- CREATE ; membuat table.
- ALTER ; mengubah struktur table.
- DROP ; menghapus table.
2. Data Manipulation Language : Perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi dan mengambil data pada database.
DML dibagi menjadi 2 :
- Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
- Non Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
- SELECT ; memilih data.
- INSERT ; menambah data.
- DELETE ; menghapus data.
- UPDATE ; mengubah data.
Tugas - Tugas Database Administrator
- Perencanaan database.
- Penerapan database.
- Operasi Database.
- Keamanan Database.
Keuntungan Database Manajemen System
- Mengurangi pengulangan data.
- Independensi data.
- Memadukan data dari beberapa file.
- Memanggil data dan informasi secara tepat.
- Meningkatkan keamanan.
Kerugian Database Manajemen System
- Menggunakan software yang mahal.
- Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
- Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.
Sistem Pengorganisasian Database Tradisional
Sistem pengorganisasian database masih terpisah-pisah anatara database satu dengan database lainnya, sehingga banyak akibat negative yang ditimbulkan, anatara lain :
- Redudansi atau duplikasi data. Menyebabkan informasi menjadi kurang akurat, bahkan terjadi perbedaan karena data yang satu sudah diperbaharui sementara duplikatnya belum.
- Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang digunakan untuk mengolah masing-masing database yang dibangun
- Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang menyebabkan SI yang terbentuk menjadi kurang fleksibel
- Keterpisahan database satu dengan lainnya mengakibatkan tingkat keamanan data menjadi rendah.
- Penggunaan data bersama sangat kurang sehingga database kurang dapat dieksplorasi/diolah untuk menghasilkan laporan2 manajerial lintas departemental.
Gambar 1. Ilustrasi sistem pengorganisasian database tradisional |
Sistem pengolahan database yang seluruh datanya yang terdapat di dalam SI dapat diintegrasikan. Sementara itu, aplikasi perdepartemental yang dibangun dapat melakukan akses thdp database yg tersedia berdasarkan kebutuhan masing2
Gambar 2. Ilustrasi sistem pengorganisasian database kontemporer |
Sistem Informasi akan mempresentasikan database dalam format tampilan yg mudah dipahami pemakai dg menyembunyikan rincian data yg sesungguhnya disimpan. Tingkatan abstraksi data secara umum dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu
- Level penyajian penampakan, representasi hasil pengolahan database menggunakan SI dalam format yg mudah dipahami oleh pemakai
- Level konseptual, memperlihatkan file2 data yg dibuat dan hubungannya satu sama lian dalam sebuah lingkungan database.
- Level fisik, tahapan terendah dari abstraksi data yg memperlihatkan struktur dan jenis data serta bagaimana data tsb disimpan dan diorganisasikan dlm media penyimpanan
Gambar 3. Ilustrasi hirarki dan level abstraksi data |
1. File induk, file terpenting yg berisi record2 yang sangat diperlukan dalam perusahaan. Di bagi menjadi 2, yaitu :
- File induk statis : Jarang berubah nilainya,contoh:data karyawan
- File induk dinamis : recordnya sering berubahsebagai hasil dari transaksi, contoh : file persediaan barang.
3. File Laporan, disebut juga file output yang berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan data yang ada.
4. File Histori, disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tapi masih disimpan.
5. File Salinan, berisi salinan dari file2 yang masih aktif di dalam database pada kurun waktu tertentu.
Proses Menciptakan Database
1. Menentukan kebutuhan data
- Pendekatan berorientasi masalah
- Mendefinisikan masalah
- Mendefiniskan keputusan
- Mendefinisikan informasi
- Menentukan pemrosesan yg diperlukan untuk menghasilkan informasi
- Menetapkan data yang diperlukan untuk pemrosesan
- Proses top-down model data perusahaan, dimulai saat perencanaan strategis sumber daya informasi
- Mendokumentasikan model data perusahaan dengan ERD
3. Memasukkan data
Model data perusahaan
- Menciptakan model data perusahaan
- Mengembangkan database
- Sistem Database Tunggal, database dan aplikasinya diletakkan pada komputer yang sama yang tidak berada dalam lingkungan jaringan, sehingga hanya diakses oleh aplikasi tunggal, digunakan oleh perusahaan kecil.
- Sistem Database Terpusat, lokasi database secara fisik berada pada komputer pusat dalam suatu jaringan
- Sistem Database Terdistribusi, salinan database baik sebagian maupun keseluruhan terdistribusi di beberapa lokasi.
Sekian artikel tentang Database dan Sistem Manajemen Database.
Database dan Sistem Manajemen Database + Contoh
4/
5
Oleh
Unknown